Jumat, 27 Mei 2011

Steven Spielberg

: Langganan Peraih Oscar yang Belajar
dari Kegagalan

A Beautiful Mind, Moulin Rouge, The Lord of the Rings, Gosford Park,
dan In the Bedroom, adalah film-film Hollywood yang minggu ini
dinominasikan untuk memenangkan Piala Oscar tahun 2002. Salah satu
langganan nominasi Piala Oscar adalah Steven Spielberg, sang
sutradara kawakan, pencetus film-film bergengsi yang umumnya juga
laku keras di pasaran. Seandainya saja tahun ini Steven Spielberg,
yang saat ini sedang istirahat setelah mengalami operasi pengangkatan
kidney, memproduksi sebuah film, kemungkinan besar film tersebut akan
masuk pula dalam nominasi Oscar. Siapakah Steven Spielberg dan apa
saja kiat sukses sang sutradara yang dapat kita teladani? Simak
cerita berikut ini.

Cinta pada Bidang yang Ditekuni

Steven Spielberg dilahirkan di Cincinnati, Ohio, USA pada tanggal 18
Desember 1946 dan dibesarkan di Haddonfield, New Jersey dan
Scottsdale, Arizona. Sejak kecil, Spielberg telah jatuh cinta pada
industri perfilman. Kecintaan pada dunia film ini diwujudkan dengan
komitmen yang tinggi pada dunia film sejak ia berusia belasan. Film
pertamanya dibuat di rumah pada usia 12 tahun hanya dengan bantuan
kakak perempuannya. Dengan peralatan sederhana pada waktu itu, ia
mendedikasikan seluruh kemampuannya—fisik, pikiran dan kecintaannya,
pada film-film yang dibuatnya. Tidak heran jika pada usia 13 tahun,
Spielberg sudah berhasil meraih penghargaan lewat filmnya Escape to
Nowhere. Kecintaan dan komitmen pada dunia film ini terus dibawanya
sampai kini.

Selalu Berusaha untuk Menghasilkan yang Terbaik

Untuk menghasilkan karya-karya film terbaik, Steven Spielberg tidak
cepat puas dengan hasil yang " baik". Sutradara dan produser film ini
selalu berusaha keras untuk menghasilkan karya " unggulan".
Ia sangat teliti dalam detail film yang disutradarai. Perencanaan
produksi, penyusunan alur cerita, pemilihan pemain, karakterisasi
pemain, dekor, lokasi, dan baju pemain tidak luput dari perhatiannya.
Misalnya saja film Schindler's List yang memenangkan berbagai piala
penghargaan di dunia film, sarat dengan detail sejarah yang nyaris
sempurna.

Ini bukan merupakan hasil kerja sesaat, tetapi hasil kerja yang
ditunjang berbagai penelitian sejarah yang dilakukannya sebelum
produksi film tersebut dimulai. Buktinya, hampir semua film-film yang
ditangani sukses besar, baik secara teknis, artistik, maupun
komersial.

Kegagalan adalah Guru yang Baik

Walaupun hampir semua film yang disutradarai, dan diproduksi
Spielberg meraih sukses besar, ada juga film-film sutradara ini yang
kurang berhasil. Salah satu contohnya adalah film yang berjudul 1941
yang diproduksi tahun 1979. Kegagalan dalam film ini tidak membuat
Spielberg menjadi putus asa dan tidak mau lagi berkarya. Sebaliknya,
kesalahan-kesalahan yang ia lakukan selalu dijadikan pelajaran
berharga untuk memperbaiki film-film yang akan dihasilkan kemudian.

Berpikir Beberapa Langkah ke Depan

Close Encounter of the Third Kind, Raiders of the Lost Arc, E.T, Back
to the Future, Gremlin, dan Jurrasic Park merupakan film-film box
office karya Spielberg yang berani tampil beda dari film-film lainnya
yang muncul bersamaan. Spielberg tidak sekedar mengikut arus, tetapi
ia berhasil menciptakan " trend" di dunia film dengan konsep
konsepnya yang beberapa langkah lebih maju dari film-film yang
diproduksi pada saat yang sama. Perencanaan akurat, teknologi canggih
dan tema cerita yang selalu segar merupakan inovasi yang senantiasa
ditawarkan dalam film-film Spielberg.

Banyak sekali gaya sukses orang-orang terkenal yang bisa kita
teladani, salah satunya adalah gaya sukses Steven Spielberg. Mungkin
saja gaya sang sutradara ini cocok untuk Anda teladani.

Sumber: Sinar Harapan - Selasa, 26 Maret 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar